Inilah Kebebasan Pribadi Setelah Menikah

Haloo sobat pembaca setia blog ini. semoga anda selalu dalam kondisi sehat. Postingan menarik berikutnya ini wajib anda ketahui sobat. Ulasan yang akan kami berikan kepada sobat semua ini masih lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu tips memilih lokasi pernikahan. Berarti masih temanya nikah dong? betul sekali. Nah jika anda baru atau sudah menikah, anda pasti sudah memasuki era yang baru. Yaitu sudah ada yang menemani anda setiap hari dengan sepenuh hatinya, dia adalah istri anda.

Inilah Kebebasan Pribadi Setelah Menikah

Sebelum kita lanjut secara rinci, coba deh sobat semua telaah, apakah anda masih merasa ada saja yang kurang beres saat anda berada di depan pasangan? Jika anda langsung menjawab ya, berarti anda sedang menghadapi keterbatasan kebebasan.

Banyak para ahli dibidang perkawinan mengatakan, suami dan istri sudah selayaknya dan seharusnya saling terbuka. Namun penelitian menunjukkan bahwa tidak semua pasangan dapat melakukan apa yang dikatakan para ahli tersebut. Ditemukan kenyataan bahwa tidak sepenuhnya pasangan dapat membuka diri selebar-lebarnya kepada pasangannya. Terutama mengenai hal pribadi.

Alasan yang dilontarkan juga cukup mengagetkan anda pastinya, yaitu karena malu. Kenapa terhadap pasangan anda masih saja merasa malu? Padahal seharusnya dalam status perkawinan, anda dan pasangan sudah saling mengetahui luar dan dalam. Mengapa masih ada pasangan yang telah sekian tahun menikah masih malu melakukan sesuatu di hadapan pasangannya?.

Meskipun ada banyak pasangan yang sudah bisa berterus terang di depan pasangannya, namun ada juga yang belum. Walaupun untuk mereka yang belum berani berterus terang, jika ditanyakan apa alasannya, mereka akan menjawab tidak mengerti mengapa mereka enggan atau malu jika berada di hadapan pasangannya.

Melihat Latar Belakang Budaya

Semua perbuatan di atas sudah seharusnya dibuang jauh-jauh ya sobat, apalagi sekarang ini adalah era keterbukaan sudah semakin lebar mengepakkan sayapnya. Hal ini harus juga diterapkan dalam hidup keluarga.

Dalam banyak buku dipaparkan, orang biasanya akan merasa rendah diri dan menutup diri dihadapan orang yang kedudukannya dianggap lebih tinggi, seperti pimpinan/atasan, orang tua atau suami. Sebenarnya menurut penelitian, perilaku seseorang sangat tergantung pada latar belakang budaya dimana dia diajarkan mengenai nilai-nilai kebebasan itu.

Namun apapun latar belakang anda, cukup diingat, bahwa kebahagiaan perkawinan sangat mungkin tercipta dengan adanya keterbukaan dari kedua belah pihak yang terlibat sehingga masing-masing bebas mengutarakan apa saja keinginannya. Karenanya, jangan pernah berpura-pura mengatakan, “Saya tidak apa-apa kok”, padahal dalam hati Anda merasa tidak senang, menggerutu, marah atau bahkan kecewa.

Realita Hidup

Walaupun tetap ada beberapa hal pribadi yang lebih baik tidak dibeberkan di depan pasangan, namun hal ini semata-mata demi menjaga dari segi kesopanan dan menghindari rasa tidak nyaman. Contoh sederhana yang mungkin sesekali anda hadapi misalnya anda berusaha menahan rasa ingin kekamar mandi untuk membuang ‘hajat’, sementara pada saat yang bersamaan, pasangan sedang menggosok gigi. Dua kegiatan yang sebaiknya tidak dilakukan di waktu dan tempat yang sama, bukan?

Kedekatan dan tidak ada lagi rahasia di antara anda berdua merupakan ungkapan dari rasa saling percaya dan keintiman. Namun di samping saling terbuka, anda tetap perlu memperhatikan seberapa sensitifnya pasangan terhadap kekurangan yang ada dalam diri anda. Sebab dalam perjalanan kehidupan, tidak selalu diisi dengan sesuatu yang manis, ada begitu banyak kenyataan yang tidak menyenangkan dan tidak diharapkan datang dan harus dihadapi.

Anda harus ingat, dan tentu saja hal ini harus mendapat dukungan pasangan, bahwa anda dan si doi akan hidup bersama selamanya, sampai maut yang memisahkan. Dan Anda tidak mungkin selamnya hidup memakai ‘topeng’ atau ditutup-tutupi. Anda harus sadar, menjadi lemah, sakit atau tua bukan hal yang harus ditutupi, gemuk atau kurus, sakit, hamil dan keriput adalah kenyataan yang harus dilewati karena memang itulah realitas kehidupan.

Begitulah yang kami sampaikan kepada anda mengenai kebebasan pribadi setelah menikah. Semoga dengan artikel diatas dapat dimengerti dan bermanfaat dalam kehidupan rumah tangga anda. Terima kasih sudah mengunjungi blog kami, semoga rumah tangga anda langgeng dan dihujani kebahagiaan.