Beberapa Tips Untuk Pengantin Baru Menikah
Tips Untuk Pengantin Baru - Masa-masa di awal pernikahan selalu identik dengan hal-hal yang indah. Namun ternyata hal tersebut tidak selamanya benar. Ini dia beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan oleh pengantin baru. Simak yuk ulasannya dibawah ini:
Rasa Cinta Mengalahkan Segalanya
Pengantin baru yang naif biasanya selalu berpikir bahwa mereka bisa menyelesaikan segala hal dengan rasa cinta. Tak dipungkiri, cinta memang salah satu faktor yang membuat sebuah pernikahan langgeng. Namun jangan melupakan komitmen, keintiman dan hasrat. Rasa cinta bisa bertahan, namun saat tak lagi ada keintiman dan hasrat, komitmen pun mulai terganggu. Yang paling penting adalah, komunikasi serta tenggang rasa. Tanpa keduanya, pernikahan tak akan berjalan lancar.
Terlalu Sibuk Menyiapkan Pernikahan
Menyiapkan pernikahan memang butuh waktu dan tenaga. Namun bukan berarti Anda harus melupakan kemesraan dengan pasangan. Hidup yang akan dijalani setelah pesta pernikahan jauh lebih penting ketimbang pesta itu sendiri.
Memiliki Keinginan Yang Tidak Realistis
Seringkali kita berharap pasangan akan mengurangi kegiatan hangout-nya dengan teman, bermain golf atau bekerja lembur saat sudah menikah. Padahal hal itu belum tentu terjadi. Terimalah pasangan Anda seperti saat masih berpacaran. Jika harus ada perubahan, itu tidak bisa dalam waktu yang singkat. Jangan berharap terlalu banyak. Bicarakanlah harapan-harapan Anda secara terbuka pada pasangan. Ingat, dia bukan paranormal yang bisa selalu tahu apa keinginan Anda.
Si Dia Bukan Orang Yang Paling Sempurna
Saat berpacaran, dunia serasa indah. Pasangan menjadi pelengkap hidup. Namun saat menikah, banyak hal yang berubah. Banyak hal yang belum pernah Anda lihat dari pasangan saat berpacaran. Dan hal itu seringkali menjadi masalah.
Sebaiknya, sejak awal persiapkan diri Anda. Pasangan Anda bukanlah malaikat, ia pasti punya kekurangan. Saat ikrar suci pernikahan diucapkan, maka Anda telah siap menerima suami dengan segala kekurangannya.
Beranggapan segalanya lebih baik saat menikah.
Ini adalah kesalahan yang paling umum terjadi. Banyak pasangan muda yang beranggapan bahwa hubungan mereka akan lebih indah saat sudah menikah. Pada kenyataannya, kehidupan pernikahan tak seindah yang dibayangkan. Tetap akan ada kerikil tajam yang menganggu. Namun bukan berarti anda harus menyerah. Paling penting adalah mengomunikasikan apapun yang mengganjal.
Begitu juga dalam hal mengelola keuangan dalam kehidupan pernikahan jelas berbeda dengan ketika Anda masih hidup melajang. Berbagai kebiasaan buruk dan kegagalan menyusun rencana finansial bersama pasangan, bisa membawa dampak buruk terhadap kehidupan pernikahan.
1. Menyimpan Rahasia Keuangan
Uang merupakan salah satu pemicu masalah yang paling sering muncul di dalam perkawinan. Akan tetapi, bukan berarti Anda dan pasangan harus menghindari membicarakan masalah itu sama sekali.
Dalam banyak kasus, pertengkaran paling sering disebabkan kegagalan pasangan untuk saling mendiskusikan latar belakang finansial, harapan-harapan, kebiasaan dan sikap masing-masing sejak awal. Oleh karena itu, sebelum menikah pastikan pasangan mengetahui hingga detail terkecil masalah finansial Anda, mulai dari jumlah utang kartu kredit hingga fakta bahwa Anda adalah seorang maniak sepatu yang hobi berbelanja.
2. Tidak Memiliki Anggaran
Setelah Anda menyesuaikan kehidupan baru dengan pasangan, sudah waktunya mendiskusikan masalah anggaran. Anda dan pasangan harus menggabungkan dua kebiasaan pengeluaran dan dua kebiasaan menabung ke dalam sebuah anggaran keuangan rumah tangga. Jadi meskipun telah memiliki anggaran keuangan sendiri ketika masih melajang, setelah menikah Anda harus membuat anggaran keuangan baru bersama pasangan dengan menyertakan jumlah penghasilan, utang, dan pengeluaran perbulan.
Langkah pertama adalah menuliskan pengeluaran tetap, seperti sewa rumah, cicilan mobil, dan premi asuransi. Selain itu, Anda juga sebaiknya menyisihkan uang secara rutin untuk tabungan dan menganggapnya sebagai sebuah kewajiban seperti pembayaran tagihan rumah tangga lainnya.
Lalu tuliskan pengeluaran-pengeluaran lain yang lebih fleksibel, misalnya biaya listrik, air, tagihan telepon, biaya transportasi, bahan makanan, serta pembelian-pembelian lainnya. Lacak pengeluaran selama beberapa bulan untuk melihat ke mana ”larinya” uang Anda. Setelah itu evaluasi apakah terdapat pemborosan dan bagaimana cara menghindarinya.
3. Kendali Keuangan Dipegang Satu Orang
Tidak ada yang salah dengan membiarkan salah satu orang memegang kendali atas keuangan keluarga, selama kedua belah pihak tidak merasa keberatan. Akan tetapi, bukan berarti pihak yang satu lagi harus dikecualikan. Sebab, sangat penting bagi setiap orang untuk terlibat dan mengetahui masalah keuangan harian.
Setiap orang perlu mengetahui informasi akun, kata sandi, dan tanggal jatuh tempo tagihan pasangannya sebagai tindakan antisipasi apabila terjadi sesuatu terhadap pasangan.
4. Membawa Utang Ke Dalam Perkawinan
Jika salah satu orang memiliki utang sebelum menikah, setelah terikat dalam perkawinan hal itu menjadi masalah yang harus dihadapi berdua. Anda dan pasangan harus bekerja sama menyusun rencana untuk melunasinya.
Jika memungkinkan, hindari utang ketika Anda memulai sebuah rumah tangga. Banyak pasangan pengantin membuat kesalahan dengan merayakan pesta pernikahan secara mewah dan besar-besaran, berbulan madu ke tempat-tempat eksotis yang menjadi impian, serta membeli berbagai perabotan dan peralatan baru yang beharga mahal.
Sebelum menggali lubang terlampau dalam, ada baiknya Anda dan pasangan mempertimbangkan dulu secara masak, mana pengeluaran yang dibutuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan.
5. Gagal Membuat Perencanaan Darurat
Tidak ada satu orang pun suka memikirkan hal-hal buruk yang mungkin menimpa mereka. Akan tetapi, salah satu hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada pasangan dalam sebuah perkawinan adalah jaminan finansial dan perlindungan dalam badai kehidupan. Pilihlah asuransi yang dapat mencakup kesehatan, jiwa ataupun kendaraan. Dan tentunya pelajari lebih lanjut detail asuransi yang akan anda miliki.
Yang pasti dalam kehidupan berumah tangga seharusnya tidak ada yang ditutup-tutupin, semua harus terbuka satu sama lain. Dengan saling mengerti permasalahan kecil atau besar bisa teratasi. Semoga kita semua dijaga rumah tangganya dari kesalah pahaman dan selalu hidup rukun.
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga Tips Untuk Pengantin Baru yang admin berikan kali ini dapat bermanfaat untuk anda semua. Jangan lupa baca artikel yang lainnya ya sobat.